BEBAS DIABETES
Diabetes melitus merupakan penyakit ke empat sebagai penyakit mematikan setelah kanker, jantung,dan stroke. Kunci utama untuk menghindari penyakit ini adalah menjaga pola makan dan olahraga secara teratur.
Ditinjau dati segi ilmiah, diabetes melitus merupakan penyakit kelainan metabolik glukosa (molekul gula paling sederhana yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat ) akibat defisiensi atau penurunan efektivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam metabolisme glukosa dan disekresikan oleh sel pada pankreas. Kurangnya sekresi insulin menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan melebihi batas normal jumlah glukosa yang seharusnya ada dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut akan dibuang melalui urin (gejala penyakit diabetes melittus).
Tingginya kadar glukosa dapat merusak saraf, pembuluh darah , dan arteri yang menuju ke jantung. Kondisi tersebut menyebabkan diabetes melitus dapat meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh darah perifer , serta penyakit komplikasi lain. Dalam kasus yang parah, diabetes mellitus dapat menyebabkan kbutaan, bahkan kematian. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan serius dalam mengatasi penyakit ini.
FAKTOR PENYEBAB
Diabetes mellitus bisa diakibatkan oleh beberapa hal,
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kalor yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini disebabkan jumlah / kadar insulin oleh sel ß pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk di sekresikan.Oleh karena itu , mengkonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak diimbangi oleh sekresi insulin dalam jumlah memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan diabetes mellitus.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 Kg mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk terserang diabetes melittus dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetis
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab diabetes melllitus orang tua. Biasanya, seseorang yang menderita diabetes melitus mempunyai anggota keluarga yang juga terkena. Resiko terbesar bagi anak-anak terserang diabetes terjadi jika salah satu atau kedua orang tua mengalami penyakit ini sebelum berumur 40 tahun.
4. Bahan bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas . Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak dapat berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon insulin.
GEJALA
Gejala diabetes mellitus dapat dirasakan secara fisik. Seperti di bawah ini :
1. Merasa lemah dan berat badan menurun
Gejala awalnya adalah berat badan menurun dalam relatif singkat. Selain itu, sering merasa lemah , lesu dan tidak bergairah. Hal ini disebabkan glukosa yang merupakan sumber energi dalam tubuh tidak dapat masuk ke dalam sel. Oleh karena itu , sumber energi akan diambil dari cadangan lemak dan dari hati. Jika dipakai terus cadangan energi dari lemak dan hati akanberkurang. Akibatnya, badan semakin kurus danberat badan menurun.
2. Poliuria (banyak kencing)
Kadar glukosa darah yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin . Akibat tingginya kadar glukosa darah , penderita merasa ingin buang air terus dan volume urin yang banyak.
3. Polidipsia (banyak minum)
Makin banyak urin yang dikeluarkan, tubuh makin kekurangan air. Akibatnya , timbul rasa haus dan ingin minum terus.
4. Polifagia (banyak makan)
Kadar glukosa yang tidak masuk ke dalam sel,menyebabkan timbulnya rangsangan ke otak untuk mengirim pesan rasa lapar. Akibatnya penderita semakin sering makan.Kadar glukosa pun semakin tinggi , tetapi tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan tubuh karena tidak bisa masuk ke sel tubuh.
5. Jumlah glukosa besar
Jumlah glukosa yang besar dalam urin dapat menyebabkan iritasi genital akibat infeksi jamur.
6. Lensa mata berubah
Bentuk lensa mata sedikit berubah dan mengaburkan penglihatan untuk sementara waktu.
7. Luka sulit sembuh
Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh. Hal ini berhubungan dengan sistem kekebalan pada tubuh pada penderita diabetes yang cenderung menurun.
DIAGNOSIS
Diagnosis (pemeriksaan) diabetes mellitus dilakukan dengan beberapa tes :
1. Tes kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah yang diuji setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. Jika kadar glukosa sama atau di atas 200 mg/dl, hal itu menunjukan adanya diabetes mellitus.
2. Tes glukosa darah puasa
Tes ini memerlukan puasa 12 sampai 14 jam sebelum darah diambil untuk pemeriksaan .Puasa adalah keadaan tanpa suplai makanan(kalori) selama minimum 8 jam, tetapi tetap diperbolehkan minum air putih. Jika kadar glukosa darah puasa sama atau lebih dari 126 mg/dl maka dikategorikan diabetes mellitus.
3. Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes mellitus , tapi pemeriksaan tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis adanya diabetes mellitus. Pada pemeriksaan urin, urin akan dianalisis, mengandung gula atau tidak.Jika didalam urinditemukan glukosa, hal ini akan memperkuat dugaaan adanya diabetes mellitus.
4. Test Keton
Keton ditemukan dalam urin jika kadar glukosa dalam darah sangat tinggi atau sangat rendah . Jika hasil tes positif dan kadar glukosa juga tinggi dapat memperkuat dugaaan adanya diabetes mellitus.
5. Pemeriksaan mata
Dari hasil pemeriksaan , pada mata menampakan adanya retina yang abnormal. Hal ini terjadi pada penderita diabetes melitus kronis akibat komplikasi penyakit diabetes mellitus.
Ditinjau dati segi ilmiah, diabetes melitus merupakan penyakit kelainan metabolik glukosa (molekul gula paling sederhana yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat ) akibat defisiensi atau penurunan efektivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam metabolisme glukosa dan disekresikan oleh sel pada pankreas. Kurangnya sekresi insulin menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan melebihi batas normal jumlah glukosa yang seharusnya ada dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut akan dibuang melalui urin (gejala penyakit diabetes melittus).
Tingginya kadar glukosa dapat merusak saraf, pembuluh darah , dan arteri yang menuju ke jantung. Kondisi tersebut menyebabkan diabetes melitus dapat meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh darah perifer , serta penyakit komplikasi lain. Dalam kasus yang parah, diabetes mellitus dapat menyebabkan kbutaan, bahkan kematian. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan serius dalam mengatasi penyakit ini.
FAKTOR PENYEBAB
Diabetes mellitus bisa diakibatkan oleh beberapa hal,
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kalor yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini disebabkan jumlah / kadar insulin oleh sel ß pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk di sekresikan.Oleh karena itu , mengkonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak diimbangi oleh sekresi insulin dalam jumlah memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan diabetes mellitus.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 Kg mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk terserang diabetes melittus dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetis
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab diabetes melllitus orang tua. Biasanya, seseorang yang menderita diabetes melitus mempunyai anggota keluarga yang juga terkena. Resiko terbesar bagi anak-anak terserang diabetes terjadi jika salah satu atau kedua orang tua mengalami penyakit ini sebelum berumur 40 tahun.
4. Bahan bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas . Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak dapat berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon insulin.
GEJALA
Gejala diabetes mellitus dapat dirasakan secara fisik. Seperti di bawah ini :
1. Merasa lemah dan berat badan menurun
Gejala awalnya adalah berat badan menurun dalam relatif singkat. Selain itu, sering merasa lemah , lesu dan tidak bergairah. Hal ini disebabkan glukosa yang merupakan sumber energi dalam tubuh tidak dapat masuk ke dalam sel. Oleh karena itu , sumber energi akan diambil dari cadangan lemak dan dari hati. Jika dipakai terus cadangan energi dari lemak dan hati akanberkurang. Akibatnya, badan semakin kurus danberat badan menurun.
2. Poliuria (banyak kencing)
Kadar glukosa darah yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin . Akibat tingginya kadar glukosa darah , penderita merasa ingin buang air terus dan volume urin yang banyak.
3. Polidipsia (banyak minum)
Makin banyak urin yang dikeluarkan, tubuh makin kekurangan air. Akibatnya , timbul rasa haus dan ingin minum terus.
4. Polifagia (banyak makan)
Kadar glukosa yang tidak masuk ke dalam sel,menyebabkan timbulnya rangsangan ke otak untuk mengirim pesan rasa lapar. Akibatnya penderita semakin sering makan.Kadar glukosa pun semakin tinggi , tetapi tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan tubuh karena tidak bisa masuk ke sel tubuh.
5. Jumlah glukosa besar
Jumlah glukosa yang besar dalam urin dapat menyebabkan iritasi genital akibat infeksi jamur.
6. Lensa mata berubah
Bentuk lensa mata sedikit berubah dan mengaburkan penglihatan untuk sementara waktu.
7. Luka sulit sembuh
Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh. Hal ini berhubungan dengan sistem kekebalan pada tubuh pada penderita diabetes yang cenderung menurun.
DIAGNOSIS
Diagnosis (pemeriksaan) diabetes mellitus dilakukan dengan beberapa tes :
1. Tes kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah yang diuji setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. Jika kadar glukosa sama atau di atas 200 mg/dl, hal itu menunjukan adanya diabetes mellitus.
2. Tes glukosa darah puasa
Tes ini memerlukan puasa 12 sampai 14 jam sebelum darah diambil untuk pemeriksaan .Puasa adalah keadaan tanpa suplai makanan(kalori) selama minimum 8 jam, tetapi tetap diperbolehkan minum air putih. Jika kadar glukosa darah puasa sama atau lebih dari 126 mg/dl maka dikategorikan diabetes mellitus.
3. Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes mellitus , tapi pemeriksaan tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis adanya diabetes mellitus. Pada pemeriksaan urin, urin akan dianalisis, mengandung gula atau tidak.Jika didalam urinditemukan glukosa, hal ini akan memperkuat dugaaan adanya diabetes mellitus.
4. Test Keton
Keton ditemukan dalam urin jika kadar glukosa dalam darah sangat tinggi atau sangat rendah . Jika hasil tes positif dan kadar glukosa juga tinggi dapat memperkuat dugaaan adanya diabetes mellitus.
5. Pemeriksaan mata
Dari hasil pemeriksaan , pada mata menampakan adanya retina yang abnormal. Hal ini terjadi pada penderita diabetes melitus kronis akibat komplikasi penyakit diabetes mellitus.